C. PENAKAR HUJAN OTOMATIS TYPE TIPPING
BUCKET.
Penakar hujan Otomatis type Tipping bucket terbagi 2
macam yaitu :
1.
Penakar
Hujan Tipping Bucket yang sistem kerjanya
mekanik.
Penakar hujan Tipping Bucket jenis ini yaitu merk
Jules Richard, yang terpasang dan dioperasikan dibeberapa Stasiun Meteorologi
BMG pada tahun 1976, kemungkinan besar saat ini sudah banyak yang tidak
dioperasikan lagi. Luas permukaan corong penakar hujan ini 400 Cm2.
Silinder jam untuk meletakkan pias, serta perlengkapan bucketnya berada pada
satu kotak, dan dapat diangkat keluar dari badan penakar hujan saat penggantian
pias. piasnya berskala 50 mm. Pada saat penggantian pias kedudukkan pena tidak
perlu dirubah atau diturunkan, sebagaimana halnya pada penakar hujan type
Hellman. Dalam pemasangan alat ini, tinggi permukaan corongnya 140 Cm. dari
permukaan tanah.
2.
Prinsip
kerja alat :
Air hujan akan masuk melalui permukaan corong penakar,
kemudian mengalir untuk mengisi salah satu bucket. Setiap jumlah air hujan yang
masuk sebanyak 0.5 mm. atau sejumlah 20 ml maka bucket akan berjungkit, dimana
bucket yang satunya akan terangkat dan siap untuk menerima air hujan yang akan
masuk berikutnya. Pada saat bucket berjungkit maka pena akan menggores pias 0.5
skala (0,5 mm.), pena akan menggores pias dengan gerakan naik ataupun turun.
Demikianlah seterusnya bucket akan bergantian berjungkit bila ada air hujan
yang masuk, dari goresan pena pada skala pias dapat diketahui jumlah curah
hujannya.
3. Penakar hujan Tipping Bucket yang
sistem kerjanya elektrik.
Pada umumnya peralatan Automatic Weather Station (AWS)
yang kini banyak dioperasikan di Stasiun Meteorologi, perangkat sensor penakar
hujannya menggunakan Tipping Bucket. Dimana pada saat bucketnya saling
berjungkit, secara elektrik terjadi kontak dan menghasilkan keluaran nilai
curah hujan yang displaynya dapat
dilihat pada monitor. Penakar hujan type tipping bucket, nilai curah
hujannya tiap bucket berjungkit tidak sama, serta luas permukaan corongnya
beragam tegantung dari merk pembuatnya. Contoh sebagai berikut
Merk Pabrik
|
Luas permukaan corong
|
Thies, R.M.Young, Vaisala
|
200 Cm2
|
Meisei, Hydrological
Services
|
314 Cm2
|
Ste Precis Mecanique
|
1000 Cm2
|
Jadi dalam kita mengoperasikan penakar hujan jenis
tipping bucket, kita harus pula mengetahui secara teliti dasar dari perhitungan
data yang dihasilkannya. Untuk itu perlu
dilakukan pengetesan atau mengkalibrasinya, dengan cara menuangkan sejumlah air
sesuai dengan luas permukaan corong dan nilai curah hujan tiap jungkit / tip
bucketnya. Jadi nilai curah hujan 1 mm
yang masuk pada luasan permukaan corong yang berbeda, maka volume air yang
tertampung pun berbeda contohnya :
Luas permukaan corong
|
Volume air nilai 1 mm.
|
200
Cm2
314 Cm2
1000 Cm2
|
20 Cc
31.4 Cc
100 Cc
|
Masing-masing penakar hujan yang berbeda merk, dan
luas permukaan corongnya tersebut, berbeda pula nilai tiap jungkit / tip
bucketnya, misalnya ada yang 0,1 mm, 0,2 mm dan 0,5 mm. Sebagai contoh untuk luas corong 200 Cm2 dan nilai tiap
jungkit / tip bucket 0.2 mm, maka
volume air yang dituangkan 4 Cc akan
menjungkitkan bucket sesaat setelah airnya tercurah semua, keadaan ini akan
berulang lagi pada giliran bucket berikutnya. Apabila saat air telah dituangkan
semua tapi bucketnya belum berjungkit, atau air belum tertuang semua tapi
bucketnya telah berjungkit, maka dalam keadaan ini kita harus mengupayakan
penyetelan kedudukan tinggi rendahnya penyangga bucket. Upaya ini dilakukan
sampai mendapatkan hasil yang benar-benar tepat, sesuai dengan perhitungannya.
Dibawah ini tabel jumlah atau volume air yang dituangkan, sesuai dengan luas
corong dan nilai curah hujannya.
Luas corong
|
Nilai tiap tip bucket
|
Volume air yang dituang
|
200 Cm2
314 Cm2
1000 Cm2
|
0.2 mm
0.5 mm
0.2 mm
|
4 Cc
15,7 Cc
20 Cc
|
4.
Pemeliharaan :
a.
Corong penakar, terutama pada
bagian saringannya / debris filter (lihat gambar), harus selalu diperiksa dan
dibersihkan dari debu atau kotoran yang melekat , sehingga tidak akan menyumbat
masuknya air hujan.
b.
Perangkat tipping bucket secara
periodik diperiksa, serta dibersihkan dari
kotoran yang melekat, supaya keseimbangannya tetap terjaga sehingga
hasil pencatatannya tetap teliti.
c.
Disamping pemeriksaan tersebut
diatas, diperiksa pula saluran kabel-kabel dan konektornya.
0 komentar:
Posting Komentar