Dengan berkembangnya elektronika yang demikian cepatnya,
maka makin ditinggallah peralatan elektronika dengan rangkaian-rangkaian
transistor, dimana rangkaian-rangkaian tersebut sudah direncanakan oleh
pabrik-pabrik semikonduktor sehingga merupakan suatu kemasan yang kompak dan
kecil dengan fungsi-fungsi tertentu. Kemasan demikian disebut Integrated
Circuit (IC).
IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik
dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak
komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor.
Integrated Circuit (IC) merupakan komponen semikonduktor yang di dalamnya dapat
memuat puluhan, ratusan atau ribuan atau bahkan lebih komponen dasar elektronik
yang terdiri dari sejumlah komponen resistor, transistor, dioda dan komponen
semikonduktor yang lain. Komponen-komponen yang ada di dalam IC membentuk suatu
subsistem terintegrasi (rangkaian terpadu) yang bekerja untuk suatu keperluan
tertentu, namun tidak tertutup kemungkinan dipergunakan untuk tujuan yang lain.
Setiap jenis IC didesain untuk keperluan khusus sehingga setiap IC akan memiliki rangkaian internal yang beragam. Adapun IC 555 biasanya digunakan sebagai timer.
Setiap jenis IC didesain untuk keperluan khusus sehingga setiap IC akan memiliki rangkaian internal yang beragam. Adapun IC 555 biasanya digunakan sebagai timer.
Gambar IC 555 |
Fungsi
masing-masing pin IC 555 :
Pin
1(Ground). Pin ini merupakan titik
referensi untuk seluruh sinyal dan tegangan pada rangkaian 555, baik rangkaian
intenal maupun rangkaian eksternalnya.
Pin
2(Trigger). Berfungsi untuk membuat
output high, ini terjadi pada saat level tegangan pin trigger dari High menuju
< 1/3 Vcc
Pin 3(Output). Output
mempunyai 2 keadaan, High dan Low
Pin
4(Reset). Pada saat low, pin 4 akan reset. Pada saat reset, output
akan Low. Supaya bisa bekerja, pin
4 harus diberi High.
Pin
5(Voltage Control). Jika pin 5 diberi
tegangan, maka level tegangan threshold akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5.
Level tegangan trigger akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5
Pin
6(Threshold). Untuk membuat
output Low, terjadi pada saat tegangan pin 6 dari Low menuju > 1/3 Vcc
Pin
7(Discharge). Output
Low, pin 7 akan Low Impedance. Output High, pin 8 akan High Impedance.
Pin 8 (Vcc). Pin ini untuk menerima supply DC voltage
yang diberikan. Biasanya akan
bekerja jika diberi tegangan 5 –12V(maksimum 18 V).
Cara Kerja IC 555
Apabila supply diberikan, Vcc=0 Volt. Kaki 2 memberi trigger dari tegangan yang tinggi (Vcc) menuju 1/3 Vcc(<1/3 Vcc), kaki 3(output) akan high dan pada saat tersebut kaki 7 mempunyai nilai hambatan yang besar terhadap Ground atau kaki 7 akan High Impedance. C1 diisi melalui Vcc à R1 à R2 à C1, Setelah 0,7 (R1+R2) C1 detik, maka tegangan C1=2/3 Vcc. Sehingga kaki 3(ouput) akan Low, pada saat tersebut, kaki 7 akan mempunyai nilai hambatan yang rendah sekali terhadap Ground atau pin 7 akan Low Impedance. C1 membuang muatan, setelah 0,7(R2) C1 detik, maka Teg C1=1/3 Vcc. Trigger terjadi lagi sehingga output akan High. Pin 7 akan high Impedance dan C1 diisi kembali.
![]() |
Gambar Rangkaian IC 555 |
0 komentar:
Posting Komentar