Minggu, 02 Juni 2013

Penakar Hujan Type Tipping Bucket


C.  PENAKAR HUJAN OTOMATIS TYPE TIPPING BUCKET.
         Penakar hujan Otomatis type Tipping bucket terbagi 2 macam yaitu :

1.        Penakar Hujan Tipping Bucket yang sistem kerjanya  mekanik.
Penakar hujan Tipping Bucket jenis ini yaitu merk Jules Richard, yang terpasang dan dioperasikan dibeberapa Stasiun Meteorologi BMG pada tahun 1976, kemungkinan besar saat ini sudah banyak yang tidak dioperasikan lagi. Luas permukaan corong penakar hujan ini 400 Cm2. Silinder jam untuk meletakkan pias, serta perlengkapan bucketnya berada pada satu kotak, dan dapat diangkat keluar dari badan penakar hujan saat penggantian pias. piasnya berskala 50 mm. Pada saat penggantian pias kedudukkan pena tidak perlu dirubah atau diturunkan, sebagaimana halnya pada penakar hujan type Hellman. Dalam pemasangan alat ini, tinggi permukaan corongnya 140 Cm. dari permukaan tanah.

2.        Prinsip kerja alat :
Air hujan akan masuk melalui permukaan corong penakar, kemudian mengalir untuk mengisi salah satu bucket. Setiap jumlah air hujan yang masuk sebanyak 0.5 mm. atau sejumlah 20 ml maka bucket akan berjungkit, dimana bucket yang satunya akan terangkat dan siap untuk menerima air hujan yang akan masuk berikutnya. Pada saat bucket berjungkit maka pena akan menggores pias 0.5 skala (0,5 mm.), pena akan menggores pias dengan gerakan naik ataupun turun. Demikianlah seterusnya bucket akan bergantian berjungkit bila ada air hujan yang masuk, dari goresan pena pada skala pias dapat diketahui jumlah curah hujannya.

3.      Penakar hujan Tipping Bucket yang sistem kerjanya elektrik.
Pada umumnya peralatan Automatic Weather Station (AWS) yang kini banyak dioperasikan di Stasiun Meteorologi, perangkat sensor penakar hujannya menggunakan Tipping Bucket. Dimana pada saat bucketnya saling berjungkit, secara elektrik terjadi kontak dan menghasilkan keluaran nilai curah hujan yang displaynya dapat  dilihat pada monitor. Penakar hujan type tipping bucket, nilai curah hujannya tiap bucket berjungkit tidak sama, serta luas permukaan corongnya beragam tegantung dari merk pembuatnya. Contoh sebagai berikut

Merk Pabrik
Luas permukaan corong
Thies, R.M.Young, Vaisala
200 Cm2
Meisei, Hydrological Services
314 Cm2
Ste Precis Mecanique
1000 Cm2

Jadi dalam kita mengoperasikan penakar hujan jenis tipping bucket, kita harus pula mengetahui secara teliti dasar dari perhitungan data yang dihasilkannya. Untuk itu  perlu dilakukan pengetesan atau mengkalibrasinya, dengan cara menuangkan sejumlah air sesuai dengan luas permukaan corong dan nilai curah hujan tiap jungkit / tip bucketnya.  Jadi nilai curah hujan 1 mm yang masuk pada luasan permukaan corong yang berbeda, maka volume air yang tertampung pun berbeda contohnya :

Luas permukaan corong
Volume air nilai 1 mm.
200       Cm2
314 Cm2
1000 Cm2
20 Cc
31.4 Cc
100 Cc

Masing-masing penakar hujan yang berbeda merk, dan luas permukaan corongnya tersebut, berbeda pula nilai tiap jungkit / tip bucketnya, misalnya ada yang 0,1 mm, 0,2 mm dan 0,5 mm.  Sebagai contoh untuk luas corong 200 Cm2 dan nilai tiap jungkit / tip bucket 0.2 mm, maka volume air yang dituangkan 4 Cc akan menjungkitkan bucket sesaat setelah airnya tercurah semua, keadaan ini akan berulang lagi pada giliran bucket berikutnya. Apabila saat air telah dituangkan semua tapi bucketnya belum berjungkit, atau air belum tertuang semua tapi bucketnya telah berjungkit, maka dalam keadaan ini kita harus mengupayakan penyetelan kedudukan tinggi rendahnya penyangga bucket. Upaya ini dilakukan sampai mendapatkan hasil yang benar-benar tepat, sesuai dengan perhitungannya. Dibawah ini tabel jumlah atau volume air yang dituangkan, sesuai dengan luas corong dan  nilai curah hujannya.

Luas corong
Nilai tiap tip bucket
Volume air yang dituang
200 Cm2
314 Cm2
1000 Cm2
0.2 mm
0.5 mm
0.2 mm
4 Cc
15,7 Cc
20 Cc

4.       Pemeliharaan :
a.         Corong penakar, terutama pada bagian saringannya / debris filter (lihat gambar), harus selalu diperiksa dan dibersihkan dari debu atau kotoran yang melekat , sehingga tidak akan menyumbat masuknya air hujan.
b.         Perangkat tipping bucket secara periodik diperiksa, serta dibersihkan dari  kotoran yang melekat, supaya keseimbangannya tetap terjaga sehingga hasil pencatatannya tetap teliti.
c.         Disamping pemeriksaan tersebut diatas, diperiksa pula saluran kabel-kabel dan konektornya.

0 komentar:

Posting Komentar